JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com – Dua anak korban kerusuhan di Kabupaten Yalimo akhirnya dipulangkan setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Jayapura, Rabu (8/10/2025). Kedua korban bernama Asryaka dan Ativa dinyatakan membaik dan layak pulang oleh tim dokter yang menanganinya.
Proses pemulangan dilakukan setelah tim medis memastikan kondisi fisik kedua anak tersebut stabil. Pemeriksaan akhir dilakukan oleh dr. Pauline Cristine Sajori (spesialis bedah saraf) dan dr. Johannes Daniel Amsamsium (spesialis bedah tulang tangan).
Menurut dr. Johannes Daniel, kondisi luka akibat sabetan benda tajam di tangan, kepala, dan kaki kedua korban telah menunjukkan pemulihan yang signifikan.
“Saat pertama kali datang, kondisi korban sangat memprihatinkan, salah satunya bahkan hampir kehilangan jari tangan. Namun berkat penanganan cepat dan pertolongan Tuhan, keduanya kini jauh lebih baik dan sudah bisa dipulangkan, dengan catatan tetap menjalani kontrol lanjutan,” ujar dr. Johannes.
Selain perawatan medis, Polda Papua juga memberikan pendampingan psikologis intensif melalui tim psikologi Biro SDM Polda Papua. Kabag Psikologi Kompol Stenly Stevanus Harjo menjelaskan bahwa kedua anak sempat mengalami trauma berat pascakejadian.
“Keduanya sempat menunjukkan ketakutan terhadap sosok laki-laki muda akibat trauma mendalam. Namun setelah dilakukan terapi trauma healing sebanyak tiga kali seminggu, kondisi psikologis mereka kini jauh membaik dan mulai kembali ceria. Kami akan terus memantau agar proses pemulihan berjalan sempurna,” jelas Kompol Stenly.
Momen pemulangan diwarnai suasana haru. Ibu Rahmatia, orang tua dari Ativa, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polda Papua dan RS Bhayangkara atas perhatian dan perawatan yang diberikan.
“Saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan dari Bapak Kapolda dan seluruh jajaran Polda Papua. Anak kami dirawat dengan penuh kasih, bahkan seluruh biaya pengobatan ditanggung hingga bisa pulih seperti sekarang,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Pemulangan kedua anak korban ini menjadi bukti komitmen Polda Papua tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam memberikan pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak konflik di wilayah Papua.
(Redaksi – Harian Terbaru Papua)