JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com – Industri pasar modal Indonesia kembali mencatat tonggak sejarah penting. Jumlah investor saham di Tanah Air resmi menembus angka 7 juta SID (Single Investor Identification) pada Senin (26/5/2025), menunjukkan optimisme publik terhadap prospek ekonomi nasional di tengah tekanan global.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, per akhir 2024, jumlah investor saham mencapai 6.381.444 SID. Dalam waktu lima bulan, jumlah tersebut melonjak sebanyak 619.824 SID, bahkan ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat tertekan hingga di bawah 6.000 poin sebelum akhirnya kembali menguat ke 7.175,819 pada akhir Mei 2025.
“Minat masyarakat tetap tinggi, bahkan saat terjadi tekanan global akibat kebijakan tarif impor AS. Dalam masa libur panjang Idulfitri saja, jumlah investor naik lebih dari 38 ribu,” ujar Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI.
Pencapaian ini tidak lepas dari kolaborasi aktif antara BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), dan berbagai mitra lintas sektor yang secara konsisten menggelar edukasi pasar modal secara inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Papua Tunjukkan Tren Positif
Di wilayah timur Indonesia, khususnya Provinsi Papua, geliat pertumbuhan investor ritel mencatat tren yang semakin menjanjikan. Data dari Kantor Perwakilan BEI Papua menunjukkan bahwa hingga Mei 2025, jumlah investor saham di Papua telah mencapai 106.542 SID, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Saat ini, BEI Papua mengelola 27 Galeri Investasi (GI) yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jayapura, Nabire, Mimika, Biak, Merauke, dan bahkan hingga kawasan Pegunungan Tengah.
Galeri Investasi ini berfungsi sebagai pusat edukasi dan promosi pasar modal, terbuka bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Sepanjang 2025, BEI Papua telah menggelar lebih dari 100 kegiatan edukasi, termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), webinar literasi keuangan, dan sosialisasi langsung di berbagai kota dan kabupaten di Tanah Papua.
“Kami melihat antusiasme luar biasa dari generasi muda Papua, termasuk pelajar SMA/SMK. Program Galeri Investasi Edukasi (GIE) yang diresmikan tahun ini terbukti efektif menjadi jembatan awal pengenalan dunia investasi,” ujar Kresna Aditya Payokwa, Kepala Kantor Perwakilan BEI Papua, Senin (02/6/2025).
Selain melalui pendidikan formal, BEI Papua juga aktif membangun kemitraan dengan komunitas lokal, gereja, UMKM binaan pemda, hingga institusi pendidikan, untuk memperluas inklusi keuangan yang berbasis budaya dan kearifan lokal Papua.
Dengan dukungan infrastruktur edukasi yang merata dan pendekatan budaya yang inklusif, pertumbuhan investor di Papua menjadi bagian penting dari narasi besar inklusi keuangan nasional. Pasar modal tidak lagi menjadi milik kalangan terbatas, tapi telah menyentuh akar rumput – dari kampus hingga kampung, dari kota hingga pegunungan.
Ke depan, BEI optimistis jumlah investor akan terus tumbuh seiring meningkatnya literasi keuangan masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), termasuk Papua. (Redaksi)