SUPIORI, HarianTerbaruPapua.com – Kurang lebih 2 minggu lalu Kabupaten Supiori mengalami kelangkaan atau kesusahan stok Telur dipasaran dan juga kios.
Salah satu pedagang di Supiori mengaku bahwa kurang lebih 2 minggu lalu stok telur di Supiori sangat kurang.
“Iya benar kurang lebih 1 – 2 minggu lalu kami di Supiori mengalami kekurangan stok telur,” kata Samsul, salah satu pedagang di pasar.
Kelangkaan ini terjadi akibat pemasok dari luar Papua dan Biak sangat kurang untuk kabupaten Supiori.
“Kami susah dapat telur karena stok dari Biak juga kosong, dari luar papua juga dilarang masuk ke Biak, sehingga kami yang sering terima dari Biak alami kesusahan telur,” ungkapnya.
Akibat dari kelangkaan ini, harga telur di Supiori sempat melonjak naik cukup drastis, yang mana harga satu rak telur bisa mencapai Rp. 90.000,- hingga Rp. 100.000,-
“Waktu susah telur itu harganya naik drastis, capai Rp. 90.000,- sampai Rp. 100.000,- satu rak,” ucap Samsul.
Kini stok telur di Supiori sudah kembali normal mulai kemarin.

“Mulai kemarin telur sudah masuk dengan jumlah yang cukup banyak s hingga pasokan dan stok telur di Supiori boleh dibilang aman,” tambahnya
Mewakili para pedangang, samsul berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah ini karena menyangkut kebutuhan masyarakat dan rumah tangga, agar jangan terulang lagi masalah yang sama, yaitu kelangkaan telur untuk Kabupaten Supiori.
“Karena peternak ayam petelur di Supiori sangat kurang untuk mengakomodir banyaknya permintaan pedagang, maka kami berharap pemerintah bisa melihat hal ini, membantu agar ketersediaan stok telur untuk Supiori bisa ada selalu, entah dari Biak maupun luar papua, yang pasti stok harus selalu ada agar tidak terjadi kelangkaan telur,” tutup Samsul
(Redaksi – Harian Terbaru Papua)





























































































