JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com – Dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan 18 bank menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Sabtu (22/3/2025). Kegiatan ini berlangsung di Halaman PTC Entrop, Jayapura, sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi di Papua.
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj. Gubernur Papua dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada 27 Februari 2025, yang menekankan perlunya langkah cepat (quick wins) dalam menjaga stabilitas harga pangan menjelang Idul Fitri.
GPM menghadirkan puluhan penyedia barang, termasuk distributor, kelompok tani (poktan), serta UKM mitra yang menawarkan bahan pokok penting (bapokting) dengan harga lebih terjangkau. Komoditas yang dijual meliputi beras, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih. Harga jual di GPM lebih rendah dibandingkan harga pasar karena rantai distribusi yang lebih pendek, dengan pasokan langsung dari produsen dan distributor seperti Bulog dan Rajawali Nusindo.
Selain menyediakan akses pangan murah, GPM juga dirangkaikan dengan layanan kas terpadu penukaran uang rupiah oleh Bank Indonesia, yang bekerja sama dengan lima bank, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Muamalat, dan Bank Papua, dalam program SERAMBI 2025. Layanan ini bertujuan memfasilitasi masyarakat dalam memperoleh uang pecahan kecil yang banyak dibutuhkan saat Idul Fitri. Untuk melakukan penukaran, masyarakat perlu mendaftar melalui aplikasi PINTAR BI di alamat [URL yang tidak valid dihapus].
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan sektor perbankan guna mendukung stabilitas harga serta ketahanan pangan di Papua. Gerakan Pangan Murah ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam menyambut hari raya dengan ketersediaan pangan yang cukup dan harga yang terjangkau. (Redaksi)