PUNCAK, HarianTerbaruPapua.com — Dua Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Puncak, Manir Murib dan Yorinus M. Kogoya, melaksanakan reses perdana tahun 2025 di Distrik Amukia, Daerah Pemilihan I, pada Senin (12/5/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.
Yorinus M. Kogoya merupakan kader dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sementara Manir Murib adalah anggota DPRK dari jalur pengangkatan Otonomi Khusus (Otsus). Dalam pertemuan tersebut, warga dari empat kampung di Distrik Amukia—Manggume, Gilini, Pinapa, dan Eronggobak—menyampaikan berbagai harapan dan keluhan.
Salah satu aspirasi utama masyarakat adalah pembangunan kembali jembatan di Kali Ila yang saat ini putus dan memutus akses antar kampung. Putusnya jembatan tersebut dinilai sangat mengganggu kegiatan ekonomi dan mobilitas warga.
“Intelektual Distrik Amukia berharap agar Pemerintah Kabupaten Puncak, khususnya Dinas Pendidikan, segera mengaktifkan kembali kegiatan belajar-mengajar di seluruh SD yang ada di Distrik Amukia demi masa depan pendidikan generasi muda,” ujar Opien Murib, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Di bidang kesehatan, warga meminta agar Puskesmas di Distrik Amukia kembali diaktifkan dan dilengkapi dengan tenaga medis, obat-obatan, dan fasilitas yang memadai. “Selama ini warga harus berjalan kaki hingga 3–5 jam ke Distrik Kago atau Ilaga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” tambah Opien.

Selain itu, warga Kampung Manggume juga mengusulkan bantuan pembangunan Gereja GKII Manggume yang saat ini masih dalam proses pembangunan. Mereka juga menuntut realisasi pembangunan jalan besar yang sebelumnya dijanjikan oleh mantan Pj. Bupati Puncak, Nenu Tabuni. Dalam hal keamanan, masyarakat menolak keberadaan pos TNI di wilayah mereka demi menjaga ketertiban dan kenyamanan.
Aspirasi lainnya disampaikan oleh Pdt. Sayori Wanimbo, pimpinan SMPTK Gerry Willems Eromaga di Distrik Omukia. Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Puncak membangun gedung sekolah yang layak, mengingat saat ini proses belajar mengajar dilakukan di fasilitas yang serba terbatas.
Pdt. Dorus Murib, mewakili Gereja di Ilaga Barat, juga menyuarakan harapan agar pemerintah membangun Tugu Injil Masuk di Ilaga, merenovasi rumah misionaris, dan membangun aula untuk masyarakat.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Manir Murib dan Yorinus M. Kogoya menyatakan komitmennya untuk mengawal seluruh permintaan masyarakat agar bisa direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak.
“Ini adalah suara langsung dari masyarakat. Kami akan bersama-sama mengawal agar menjadi perhatian serius pemerintah. Kami minta semua berdoa agar segala harapan ini dimudahkan oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua,” tutup keduanya. (Redaksi)