JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com – Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) resmi melaksanakan asesmen lapangan Program Studi S1 Psikologi yang dilakukan oleh tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebagai bagian dari proses akreditasi institusi pendidikan tinggi. Asesmen berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (4–6 Juli 2025), secara daring dari domisili masing-masing asesor, dengan pusat kegiatan di Ruang A lantai 1, kampus UM Papua.
Dua asesor BAN-PT yang bertugas dalam asesmen ini adalah Nina Zulida Situmorang, dari Universitas Ahmad Dahlan dan Ulfiah, dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Keduanya melakukan proses asesmen secara daring yang tetap berlangsung secara intensif dan komprehensif.
Rektor UM Papua, Andy Dwi Bawono, menegaskan bahwa pelaksanaan asesmen ini merupakan bentuk komitmen institusi dalam menjamin mutu pendidikan, sekaligus perwujudan kontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia Papua.
“UM Papua sebagai salah satu dari 163 kampus Muhammadiyah di Indonesia terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan membuktikan eksistensinya di tanah Papua,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa proses akreditasi bukan hanya sekadar kewajiban administratif, melainkan juga instrumen penting untuk menjamin standar mutu pendidikan di hadapan masyarakat.
“Akreditasi adalah keniscayaan. Ini bukti dan jaminan bahwa UM Papua menyelenggarakan pendidikan dengan standar yang diakui secara nasional,” tambahnya.
Senada dengan Rektor, Wakil Rektor I, Indah Sulistiani, menyebut bahwa proses akreditasi merupakan langkah penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lulusan.
“Kami berkomitmen menghasilkan lulusan Psikologi yang berkualitas, profesional, dan siap berkontribusi di masyarakat. Akreditasi adalah bagian dari proses itu,” jelasnya.
Seluruh unit kampus turut terlibat aktif dalam asesmen ini, termasuk Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), LPPM, bagian Kemahasiswaan, PMB, BAAK, serta para dosen dan mahasiswa Program Studi Psikologi.
Ketua LPM UM Papua, Aisyah, menyampaikan bahwa asesmen mencakup berbagai aspek, mulai dari proses pembelajaran, rencana strategis kampus, penelitian dan pengabdian dosen, bimbingan mahasiswa, hingga kondisi sarana-prasarana dan manajemen keuangan.
“Semua poin tersebut menjadi instrumen penting dalam menjaga dan meningkatkan mutu. LPM hadir untuk memastikan seluruh proses ini berjalan sesuai pedoman,” ujarnya.
Aisyah juga menjelaskan bahwa LPM mendampingi prodi sejak penyusunan borang hingga pasca-visitasi.
“Kami bukan hanya menyiapkan dokumen, tapi juga memastikan ada refleksi berkelanjutan. Ini upaya membangun budaya mutu,” tambahnya.
Ketua Program Studi Psikologi, M. Irwan Putra, mengatakan bahwa timnya telah mempersiapkan asesmen jauh-jauh hari, dengan menyusun dan mengumpulkan dokumen kegiatan akademik, kurikulum, bukti pembelajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen dalam empat tahun terakhir.
“Asesmen ini berjalan baik berkat sinergi seluruh elemen kampus. Para asesor pun komunikatif dan memberi banyak masukan membangun,” jelasnya.
Menurut Irwan, asesmen secara daring tetap berlangsung efektif dan tidak mengurangi kedalaman evaluasi.
“Walau dilakukan online, setiap sesi tetap interaktif. Semua stakeholder, dari pimpinan hingga mahasiswa, diberi ruang untuk memaparkan capaian masing-masing,” katanya.
Meskipun berjalan lancar, proses asesmen juga mengungkap sejumlah tantangan. Salah satunya adalah dokumentasi hasil evaluasi internal yang belum sepenuhnya terdokumentasi secara sistematis.
“Evaluasi sudah kami lakukan rutin lewat rapat, tapi belum semua terdokumentasi rapi dalam bentuk laporan. Ini menjadi PR kami ke depan,” tutur Aisyah.
Masukan penting lainnya dari asesor adalah perlunya peningkatan keterlibatan dosen dalam Tri Dharma perguruan tinggi, terutama dalam hal penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Ke depan, kami siapkan program pembinaan bagi dosen, agar publikasi dan pengabdian mereka meningkat, termasuk pelatihan menulis artikel ilmiah,” tambah Aisyah.
Dalam asesmen ini, kerja sama eksternal juga menjadi salah satu indikator yang dinilai. Prodi Psikologi UM Papua tercatat telah menjalin kemitraan strategis dengan Polda Papua, Badan Narkotika Nasional, dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak.
Menurut Aisyah, hasil akreditasi nantinya sangat berpengaruh terhadap legalitas lulusan, terutama bagi angkatan pertama yang akan diwisuda tahun ini.
“Akreditasi ini penting untuk legalitas ijazah dan pengakuan mutu lulusan. Kami ingin lulusan kami punya bekal kompetitif di dunia kerja,” jelasnya.
Ketua Prodi Psikologi, Irwan Putra, berharap hasil akreditasi dapat segera diumumkan agar universitas bisa segera melaksanakan wisuda angkatan pertama dengan dasar hukum yang kuat. Lebih dari itu, ia berharap Prodi Psikologi UM Papua mampu menjadi yang terdepan di wilayah Timur Indonesia.
“Harapan kami, Prodi Psikologi UM Papua menjadi unggulan di Tanah Papua dengan peningkatan mutu berkelanjutan,” pungkas Irwan.
Wakil Rektor I menutup dengan harapan besar terhadap hasil akreditasi ini.
“Sebagai satu-satunya Prodi Psikologi di Jayapura, kami ingin hasil asesmen ini memperkuat posisi kami sebagai institusi yang layak dan berkualitas, yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan pendidikan psikologi yang unggul dan relevan.”
(Redaksi – Harian Terbaru Papua)





























































































