JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com — Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Direktur Tertib Niaga, Mario Josko, melakukan kunjungan kerja ke Papua dalam rangka memastikan distribusi dan ketersediaan MinyaKita sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Rapat koordinasi digelar di Aula Kantor Perum Bulog Kanwil Papua, Selasa (24/6/2025) dihadiri Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua serta distributor lokal.
Dalam sambutannya, Mario Josko menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pengawasan langsung di lapangan. Ia menyebut bahwa dari hasil pemantauan di Pasar Hamadi, ketersediaan MinyaKita cukup baik dan dijual sesuai HET, yaitu Rp15.700 per liter.
“Pasokan MinyaKita di Pasar Hamadi berasal dari Bulog. Bulog sebelumnya menerima kiriman dari PT Mahesi Agri Karya sebanyak 1.900 karton dan dalam waktu dekat direncanakan menerima tambahan jumlah yang sama,” jelasnya.
Mario juga menekankan pentingnya distribusi yang tepat sasaran. Meski pasokan di Papua dinilai mencukupi bahkan cenderung berlebih, ia mengimbau agar prioritas distribusi difokuskan ke pasar-pasar pantauan agar masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah.

Ia menambahkan, margin keuntungan pedagang masih dalam batas wajar. “Bulog menjual ke distributor sekitar Rp14.500 per liter, artinya margin Rp1.200 per liter masih masuk akal. Maka, tidak ada alasan untuk menjual melebihi HET,” tegas Mario.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua, Hartati S. Iwanggin, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menindak tegas penjualan MinyaKita yang melebihi HET. Ia mengatakan bahwa harga Rp15.700 per liter harus diberlakukan merata di seluruh Papua, yang mencakup 8 kabupaten dan 1 kota.
“Kami akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polda Papua dan Bulog sebagai bagian dari TPID untuk melakukan penertiban. Distributor yang memperoleh pasokan dari trader dan stoknya sudah habis juga akan diawasi,” ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Papua, Ahmad Mustari, menyatakan bahwa saat ini pihaknya telah menyalurkan MinyaKita ke 15 titik distribusi dengan total stok sekitar 45.600 liter yang siap didistribusikan segera.

“Bulog telah ditunjuk Kemendag untuk menyalurkan MinyaKita dan kami siap menjalankan kepercayaan ini. Setiap titik distribusi mendapat jatah maksimal 20 karton atau setara 240 liter, dengan target habis dalam waktu satu minggu,” ujar Ahmad.
Ahmad juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan pelanggaran atau ketidaksesuaian harga di lapangan. Pihaknya telah menyiapkan tim khusus yang akan segera menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memastikan stabilitas harga dan distribusi kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng, agar dapat diakses masyarakat secara adil dan merata di seluruh wilayah Papua. (Redaksi)