TELUK BINTUNI, HarianTerbaruPapua.com – Tim Anjangsana Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro diserang oleh kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) Kodap IV Sorong Raya, pimpinan Demi Moss, saat melaksanakan kegiatan sosial di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Penyerangan terjadi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIT, ketika tim Satgas tengah berinteraksi dengan warga dalam rangkaian kegiatan anjangsana. Serangan mendadak tersebut memicu kontak tembak di wilayah terpencil yang berbatasan langsung dengan hutan perbukitan di Teluk Bintuni.
Kapendam XVIII/Kasuari Letkol Inf J. Daniel P. Manalu membenarkan peristiwa penyerangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kelompok bersenjata OPM menyerang tanpa provokasi terhadap prajurit yang tengah menjalankan misi kemanusiaan.
“Benar, pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2025 sekitar pukul 13.30 WIT telah terjadi penyerangan dan penembakan oleh TPNPB/OPM Kodap IV Sorong Raya pimpinan Demi Moss terhadap Tim Anjangsana Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro, yang sedang melaksanakan kegiatan anjangsana kepada warga di Kampung Moyeba,” ujar Kapendam Letkol Inf J. Daniel P. Manalu, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (12/10/2025).
Akibat serangan tersebut, satu prajurit TNI atas nama Praka Amin Nurohman gugur dalam penugasan. Jenazah almarhum telah dievakuasi dari lokasi kejadian menuju Teluk Bintuni, dan selanjutnya akan dipulangkan ke kampung halaman di Blora, Jawa Tengah, untuk dimakamkan secara militer.
Selain menewaskan satu prajurit, kelompok bersenjata juga merampas satu pucuk senapan milik almarhum, yang saat ini sedang dalam proses pelacakan oleh aparat gabungan TNI-Polri.
“Aksi ini kembali menunjukkan bentuk kekejaman dan kekejian yang kerap dilakukan oleh kelompok TPNPB/OPM terhadap aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, bahkan masyarakat sipil di wilayah Papua Barat,” tegas Kapendam Manalu.
Ia menambahkan, Kodam XVIII/Kasuari bersama aparat keamanan lainnya berkomitmen untuk melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap para pelaku penyerangan bersenjata tersebut.
“Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Aparat keamanan terus berupaya menjaga stabilitas dan keselamatan masyarakat di wilayah Teluk Bintuni,” pungkasnya.
Serangan terhadap prajurit Satgas Yonif 410/Alugoro ini menambah daftar aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok separatis di wilayah Papua Barat sepanjang tahun 2025. Aparat keamanan kini memperketat patroli dan pengamanan di sejumlah titik rawan, termasuk wilayah pegunungan Moskona dan perbatasan Teluk Bintuni.
(Redaksi – Harian Terbaru Papua)






























































































