JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com — Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua menggelar Media Gathering Semester I Tahun 2025 di salah satu kafe di Kota Jayapura, Rabu (02/7/2025). Kegiatan ini menjadi ajang penguatan sinergi antara BEI dan insan pers dalam mendorong literasi pasar modal di wilayah Papua.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Papua, Kresna Aditya Payokwa, dalam paparannya menyampaikan bahwa jumlah investor pasar modal di Papua terus menunjukkan tren positif. Per Maret 2025, total Single Investor Identification (SID) di wilayah Papua mencapai 106.542 SID.
“Papua mencatatkan jumlah investor terbanyak sebesar 40.261 SID, disusul Papua Tengah dengan 18.950 SID, Papua Barat Daya 18.418 SID, Papua Barat 15.696 SID, Papua Selatan 9.544 SID, dan Papua Pegunungan 3.673 SID,” ujar Kresna.
Dari sisi profil, mayoritas investor di Papua berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang mencapai 29 persen. Kemudian disusul pekerja swasta dan ASN sebesar 28 persen, serta pengusaha sebanyak 12 persen. Secara demografi usia, kelompok usia 18–25 tahun mendominasi sebesar 32 persen, disusul usia 31–40 tahun (27 persen), usia 26–30 tahun (25 persen), dan sisanya usia 40 tahun ke atas (16 persen).
Dalam upaya meningkatkan literasi pasar modal, BEI Papua terus memperluas kerja sama melalui pendirian Galeri Investasi. Saat ini terdapat 27 Galeri Investasi, yang tersebar di berbagai lembaga, antara lain 16 di perguruan tinggi, 9 di tingkat SMA, serta 2 di instansi pemerintah dan swasta.
“Tahun ini kami sedang dalam proses penambahan lima galeri baru. Tiga di antaranya di SMA Lentera Harapan Sentani, SMA YPPK Asisi Sentani, dan SMA YPPK Diaspora Kotaraja. Dua lainnya di Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan Papua Hope Language Institute (PHLI). Jika terealisasi, maka total akan menjadi 32 Galeri Investasi di Papua pada tahun 2025,” jelas Kresna.
Dari sisi nilai transaksi, BEI Papua mencatat volume perdagangan pasar modal pada tahun 2024 mencapai Rp3,4 triliun. Sementara hingga Maret 2025, nilai transaksi tercatat sebesar Rp400 miliar.
Di Papua, saat ini telah hadir tiga perusahaan sekuritas yakni Phintraco Sekuritas, Philip Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas, yang siap melayani masyarakat dalam hal investasi saham dan instrumen pasar modal lainnya.
Kresna menegaskan, untuk informasi dan rekomendasi saham yang bersifat teknikal maupun fundamental, media atau masyarakat sebaiknya mengakses langsung dari pihak sekuritas. “Kami dari BEI lebih berperan sebagai regulator dan fasilitator edukasi. Untuk rekomendasi saham, rekan-rekan di sekuritas memiliki tim riset yang dapat memberikan informasi lebih akurat,” ujarnya.
Hingga Mei 2025, BEI Papua telah melaksanakan 126 kegiatan edukasi dan literasi pasar modal. Salah satu program unggulan adalah Sekolah Pasar Modal, yang hingga kini telah mencetak 3.291 alumni. Selain itu, kegiatan edukasi nonformal melalui platform daring mencatat partisipasi sebanyak 26.467 peserta hingga Desember 2024.
Dengan kolaborasi yang semakin kuat antara BEI dan media, Kresna berharap literasi pasar modal di Papua terus meningkat dan dapat menciptakan generasi investor muda yang cerdas dan tangguh. (dm)