JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com – Wakil Gubernur Papua Pegunungan terpilih periode 2025-2030, Ones Pahabol mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersinergi memajukan provinsi baru tersebut.
Dalam pernyataannya, Pahabol mengakui adanya keterbatasan yang dihadapi, namun menegaskan bahwa waktu lima tahun ke depan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempercepat pembangunan.
“Kami mempunyai banyak kekurangan dan keterbatasan, tetapi waktu lima tahun ini sangat pendek. Mari kita bersama-sama, melalui pemimpin bupati, wakil bupati, walikota, dan wakil walikota, berlomba memperjuangkan daerah supaya cepat maju,” ujar Pahabol, Senin (03/3/2025).
Ia menekankan bahwa kepala daerah memiliki tanggung jawab besar untuk memajukan Papua Pegunungan tanpa memecah belah masyarakat dengan politik
Pahabol menyatakan bahwa strategi pembangunan harus memperhatikan dasar-dasar kultur masyarakat Papua Pegunungan.
“Jika kita memandang dari jarak jauh, semuanya terlihat sulit. Namun, segala sesuatu harus didekati. Pegang yang sulit, maka akan menjadi mudah. Dekatkan yang jauh, maka akan terasa dekat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Papua Pegunungan memegang peran penting dalam pembangunan nasional.
“Indonesia dipandang oleh masyarakat dunia. Jika ada daerah yang belum maju, seperti rantai besi yang lemah, maka rantai itu akan terlepas. Lebih baik kita pasang dengan kuat supaya Indonesia disebut sebagai mesin yang solid. Jika Papua belum maju, maka Indonesia juga belum maju,” tegasnya.
Pahabol menyoroti pentingnya sentuhan langsung pada masyarakat dalam sektor ekonomi, pendidikan, sosial, dan kesehatan.
“Infrastruktur juga penting, walaupun biayanya mahal. Teman-teman di pesisir dan dataran sudah menikmati pembangunan sejak zaman Belanda, tetapi di Papua Pegunungan, tingkat kesulitannya sangat tinggi,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa akses transportasi antar kota, desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi masih menjadi tantangan besar.
“Ini adalah salah satu faktor yang akan kami bangun sekarang. Infrastruktur penting, tetapi kita juga harus melakukan sentuhan langsung pada masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial. Dengan begitu, pembangunan akan lebih cepat terwujud,” ujarnya.
Pahabol menekankan pentingnya 3 pilar dalam kepemimpinan, yaitu turun langsung ke masyarakat, mendengar keluhan mereka, dan merasakan apa yang mereka rasakan.
“Kepala daerah tidak bisa hanya berputar-putar di kota. Mereka harus tidur di masyarakat, melihat keberadaan mereka, dan memahami kebutuhan mereka,” ujarnya.
Ia mencontohkan pengalamannya sebagai Bupati. “Saya turun langsung ke masyarakat, dan semua persoalan, meskipun rumit, bisa teratasi. Kita harus lebih dekat dengan mereka. Meskipun anggaran untuk delapan kabupaten ini besar, kita harus memastikan bahwa program-program tidak tumpang tindih antara bupati dan gubernur. Program harus merata dan terealisasi dengan baik,” jelasnya.
Ia berharap, dengan kolaborasi dan pendekatan yang tepat, Papua Pegunungan dapat menjadi contoh provinsi yang maju dan sejahtera.
“Ini adalah bagian dari strategi kami sebagai senior di bidang pemerintahan dan pembangunan. Kita harus memastikan bahwa pembangunan dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat,” pungkas Pahabol. (Redaksi)