JAYAPURA, HarianTerbaruPapua.com – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku Papua (UIP MPA) menggandeng komunitas pecinta lingkungan untuk membersihkan pantai Hacknut Holtekamp, Kota Jayapura, Papua dikoordinir oleh komunitas media sosial Lintas Kejadian Kota Jayapura atau LKKJ.
Selain komunitas, PLN UIP MPA juga melibatkan forum koordinasi pimpinan daerah atau Forkopimda serta pelajar dan sejumlah perusahaan swasta. Aksi peduli lingkungan tersebut digelar pada Rabu (11/6/2025) dan dikoordinir oleh influencer dari komunitas media sosial Lintas Kejadian Kota Jayapura.
Senior Manager Perencanaan PLN UIP MPA, Henri Donald Silaen menyatakan bahwa aksi tersebut sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, yaitu “Zero Waste Warriors”.
“Tema ini mengingatkan kita semua tanpa terkecuali memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian alam,” ucapnya.
Gerakan bersih pantai dari sampah yang digelar hari ini, sebut Henri, akan menentukan kualitas hidup manusia di masa mendatang, baik generasi saat ini maupun generasi selanjutnya.
Henri juga menyampaikan bahwa dampak polusi yang ditimbulkan dari sampah, terlebih berbahan plastik diantaranya adalah merusak ekosistem laut, biota laut akan terancam punah, nelayan kehilangan sumber penghidupan, biaya pengelolaan meningkat drastis dan menurunkan tingkat kunjungan wisatawan sembari mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup minim sampah dan plastik yang dimulai dari diri sendiri.
Aksi sosial ini turut dihadiri Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru. Dalam arahannya, Rustan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat lantaran menggugah kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.
Rustan menyampaikan bahwa kota yang bersih merupakan salah satu ciri masyarakat yang sehat dan sejahtera sembari mengungkapkan, rata-rata 200 warga Jayapura setiap hari berobat ke fasilitas kesehatan, yang menurutnya menunjukkan tingginya tingkat kesakitan akibat lingkungan yang kurang bersih. Hal ini menunjukkan masyarakat belum sepenuhnya sadar pentingnya menjaga kebersihan.
Rustan memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan ini. Namun demikian, dia mengingatkan bahwa aksi ini masih bersifat jangka pendek karena dimulai dari hilir.
“Ke depan pemerintah akan merancang regulasi yang lebih menekankan pengelolaan sampah dari hulu, termasuk kewajiban memilah sampah,” ucapnya.
Rustan juga mengingatkan bahwa saat ini, Kota Jayapura dihadapkan pada tantangan besar terkait pengelolaan sampah. Dengan jumlah penduduk yang telah mencapai 417 ribu jiwa pada semester pertama tahun 2025, produksi sampah harian terus meningkat.
“Pemerintah Kota Jayapura setiap harinya mengangkut sekitar 300 ton sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Koya Koso, namun jumlah itu baru mencakup sekitar 80 persen dari total produksi sampah harian,” jelasnya.
Dia menjelaskan, keterbatasan armada dan tenaga kerja menjadi kendala utama, termasuk masih rendahnya disiplin masyarakat dalam membuang sampah sesuai waktu yang ditetapkan.
“Kita sudah punya Perda yang mengatur waktu buang sampah, yaitu pukul 18.00 hingga 06.00 WIT. Tapi pelaksanaannya memang belum maksimal,” pungkasnya.
Ketua LKKJ yang juga koordinator aksi Grebeg Sampah, Irfan Sandi menyampaikan terima kasih kepada PLN UIP MPA yang telah melibatkan komunitasnya dalam aksi bersih-bersih.
Kendati baru pertama kali dilibatkan dalam aksi bersih pantai oleh PLN UIP MPA, namun setiap tahun dilibatkan dalam aksi sosial lainnya yang bertujuan menghadirkan lingkungan yang sehat.
Menyoal lokasi aksi bersih-bersih, Irfan bilang, produksi sampah di sepanjang pantai Hacknut terbanyak mencapai 30 ton.
Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap kebersihan lingkungan agar terwujud kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Diketahui, aksi ini turut melibatkan Bank Sampah Kota Jayapura. Sebanyak 1.863 Kilogram sampah berhasil dikumpulkan dan diserahkan ke Bank Sampah yang selanjutnya akan dipilah sebelum didaur ulang. (Syahriah)